Jumat, 11 Mei 2018

perbandingan pendidikan di Indonesia dengan Prancis

POTRET PENDIDIKAN BEBERAPA NEGARA

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS
Mata Kuliah : Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu : Uswatun Khasanah M.S.I




DisusunOleh :

1. Mohammad AddinAmazi (2021116277)

KelasF

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Untuk mengetahui keberadan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya diperlukan apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative atau studi perbandingan. Menurut pengetian dasarnya studi perbandingan mempuyai arti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem pendidikan yang ada diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem pendidikan Indonesia dan prancis dengan berbagai latar belakang sejarahnya, secara komparatif.
Selain dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada. Akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan pendidikan Internasional dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat menegetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang permah dilakukan dalam suatu negara tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Prancis?
C. Tujuan Masalah
1. Ingin mengetahui sistem pendidikan di Indonesia.
2. Ingin mengetahu Sistem Pendidikan di prancis.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikan merupakan terjenmahan dai istilah ” Comparative Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam bahasa Indonesia , dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbgai istilah yang digunakan mempuyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga di sebut dengan studi tentang pendidikan yang menggunakan pendekatan dan metodeperbandingan.
Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berartimenganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalahmengandung pegertian sebagai usaha menaganalisa damn mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari damn menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.
Sedangkan menurut Carter V. Good memberikan definisi pendidikan perbandingan adalah: lapangan studi yang mempuyai tugas untuk mengadakanperbandingan teori dan praktek pendidikan sebagai mana terdapat pada berbagai negara dengan maksud untuk megadakan perluasan pemandangan dan pengetahuantentang pendidikan di luar negeri sendiri . Definisi ini menunjukan aspek operasioanal dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau asyarakat. didalam mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan , tidak boleh tidak mesti memperhatikan deminsi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain
B. Tujuan dari perbandingan pendidikan.
Tujuan dari perbandingan pendidikan selain untuk mencari dan menemukankesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara kedua sistem pendidikan itu , juga terdapat kandungan yang lebih jauh diantaranya adalah;
1. Untuk mengalisa sumber-sumber atau faktor-faktor yang menyebabkan kelebihan-kelebihan dari masing-masing sistem tersebut.
2. Untuk menimbulkan sikap saling pengertian dan terbuka satu sama lain.
3. Akan terjalinya kerja sama satu sama lain untuk mengembangkan sistem pendidikan masing-masing serta dapat saling membantu dalam memecahkan masalah atau kendala yang di hadapi masing-masing bangsa yang bersangkutan.


C. Perbandingan pendidikan prancis dengan Indonesia
1. Pengertian Sistem Pendidikan
Sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang di harapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah di tentukan. Setiap sistem pasti mempuyai tujuan , dan semua kegiatan yang dari semua komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun pendidikan di Indonesia adalah merupakan proses pendidikandalam arti sebuah sistem, yang di sebut degan sistem pendidikan. Secara teoritissuatu sistem pendidikan, terdiri dari komponen-komponen atau bagian- bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan. Bagian-bagian tersebut adalah terdiri dari:
a). Tujuan atau cita-cita pendidikan, yang berfungsi untuk memberikan arah terhadap semua kegiatan dalam semua proses pendidikan.
b). Peserta didik , yang berfungsi sebagai obyek yang sekali gus sebagai subyek pendidikan.
c). Pendidik yang berfungsi sebagai pembimbing, pengarah untuk menumbuhkan aktifitas peserta didik.
d). Alat pendidikan maksudnya dalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
e). Lingkungan, yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksanaanyaproses pendidikan karena tanpa adanya lingkungan , pendidikan tak dapat berlangsung.
2. Sistem Pendidikan Indonesia
Dilihat dari beberapa pengertian diatas maka bagaimanakah sistem pendidikan di Indonesia atau yang dikenal dengan sistem pendidikan nasioanl Indonesia:
a). Dasar, fungsi dan Tujuan pendidikan Indonesia:
Dasar Pendidikan di Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan fungsi dari dari pendidikan Indonesia adalah mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b). Peseta didik :
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui peroses pembelajaran yang tersediapada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu
Jenjang pendidikan atau tahapan pendidikan yang tetapkanberdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang ingin dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan yang ada saat ini adalah;
1. Pendidikan Tingkat Dasar ditempuh dalam waktu enam Tahun ( SD, MI)di tambah sekolah menengah tingkat Pertama atau SMP dan Madrasah syanawiyah(MTs) ditempuh dalamwaktu tiga tahun sehingga sekolah tingkat dasar di Indonesia ditempuh dalam jangka waktu 9 tahun.
3. Pendidikan Tingkat Menegah ditempuh dalan jangka waktu tiga tahun.
4. Perguruan tinggi Jenjang S1 ditempuh dalam jangka waktu empat tahun .
5. Perguruan Tinggi Jenjang S2 ditempuh dalam jangka waktu minimal 2 tahun
c). Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor instruktur, fasilitatopr dan sebutan yang lain yang sesuai dengan kehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
d). Satuan pendidikan: adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan non formal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
1. Pendidikan formal adalah jalur prndidikan yang tersetruktur dan berjenjangyang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal adalah merupakan jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara struktur dan berjenjang.
3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan .



3. SistemPendidikan di Perancis
Sistem pendidikan di Perancis menganut sistem sentralistik, dimana seluruh kegiatan pendidikan berpusat dan dikontrol oleh pemerintah pusat, dalam hal ini diserahkan kepada kemeterian pendidikan dan kementerian lainnya. Adapun uraian yang lebih detail mengenai pendidikan di Perancis di kemukakan berikut ini :
a. Tujuanpendidikan di Perancis
Untuk memahami tujuan awal pendidikan diperancis, kita harus melihat sejarah setidak-tidaknya dua abad ke belakang. Namun demikian, banyak orang yang sependapat mengenai peranan pendidikan semenjak republik ketiga (1875).
Pada awal republik ketiga berdiri, rasa kesatuan masyarakat di Perancis masih sangat tipis, yang ada pertentangan antara pihak-pihak yang pro dan kontra terkait Revolusi Perancis. Untuk itulah tugas utama yang mendesak rezim pemerintahan baru ini adalah menciptakan kesatuan nasional. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme tidak lain adalah melalui sekolah.
Secara umum, tujuan pendidikan di Perancis lebih menitik beratkan pada tujuan penguatan di sektor ekonomi.
b. StrukturdanJenisPendidikan
(1). Pendidikan formal
Hampir seluruh sistem pendidikan formal di Perancis dilaksanakan secara tersentralisasi yang ketat dan dikontrol oleh Kementrian Pendidikan. Pendidikan dasar berkembang cukup baik. Anak-anak boleh memulai pendidikan pada usia dua tahun.
“drop out” tidak ada dalam pendidikan di Perancis, karena hal itu dilarang oleh undang-undang.
(2). Pendidikan non-formal
Program pendidikan non-formal ini bervariasi dari hanya beberapa hari sampai dengan beberapa bulan dan diselenggarakan oleh bermacam-macam grup dan lembaga dalam masyarakat.
c. Manajemen Pendidikan
(1). Otorita
Semenjak zaman napoleon, Perancis merupakan negara yang sangat tersentralisasi. Sistem pendidikan yang diawasi oleh seorang grand masterdizaman napoleon, baru dimulai dalam pertengahan abad ke-19  di bawah wewenang sebuah kementerian.
Kementerian pendidikan yang ada saat ini mengawasi pendidikan formal disemua tingkat. Terdapat beberapa pengecualian, seperti kementerian pertanian mengawasi dan menyelenggarakan pendidikan sekolah dibidang agronomi. Kementerian angkatan bersenjata mengawasi dan menjalankan sekolah dibidang perwira.
(2). Pendanaan
Belanja pendidikan keseluruhan pada tahun 1980 adalah 176, 9 triliun franc. Belanja ini dipikul bersama oleh beberapa lembaga antara lain kemeterian pendidikan dan kementerian lainnya, pemerintah daerah, perusahaan, keluarga, dan sebagainya. Sekolah-sekolah negeri sebagian besar dibiayai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah kurang berperan, sedangkan masyarakat atau keluarga menyumbang sebesar 13% dari total pengeluaran.
Long life education yang resmi dibiayai oleh dua sumber utama yaitu sumbangan wajib dari manajer perusahaan berupa pemotongan gaji atau upah sebesar 1,1% dan dari anggaran kementerian pelatihan vokasional.
(3). Personalia
Pada tahun 1979, jumlah guru yang ada di Perancis sebanyak 750.000 orang. Pendidikan dan pelatihan untuk guru sekolah dasar dilakukan di setiap daerah yang disebut ecole normale dan pendidikan ini berlangsung selama tiga tahun. Para calon guru ini direkrut dari tamatan sekolah menengah dengan terlebih dahulu mengikuti ujian masuk. Pendidikan di ecole normale dibina oleh dosen-dosen dari universitas, dan mereka yang lulus akan diberikan gelar universitas (diplome d’etudes universitaries generalies). Guru-guru sekolah menengah direkrut secara nasional setelah berhasil lulus dalam suatu seleksi. Hal yang sama juga terjadi saat perekrutan staf pengajar di sekolah tinggi.
(4). Kurikulum
Oleh karena sistem pendidikan di Perancis bersifat sentral, maka pengembangan kurikulum dilakukan oleh komisi nasional. Cakupan kurikulum yang bersifat nasional dan sedikit sekali peluang yang diberikan kepada muatan lokal daerah.
(5). Ujian, kenaikan kelas, dan sertifikasi
Sistem ujian sepenuhnya berada ditangan guru. Tidak ada sertifikasi kepada murid sampai mereka menyelesaikan siklus pertama pendidikan menengah, yaitu setelah mendapat pendidikan selama sembilan tahun. pada pendidikan dasar, kenaikan kelas sepenuhnya berada pada wewenang seorang guru.

4. SistemPerjenjanganPendidikan di Perancis
Sentralisasi penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah selanjutnya membagi jenjang pendidikan menjadi tiga jenjang, yaitu:
a. Pendidikandasar (primary education/enseignement primaire)
Pada jenjang pendidikan dasar, di mulai pada tahun 1967 di mana semua anak di Perancis dikenakan wajib belajar sampai dengan umur 16 tahun. Sebagaimana berlaku di negara-negara lain, sekolah di Perancis di mulai dari tingkat TK (Ecole Meternelle) sebagai tingkat pra-sekolah. Seorang anak yang sudah berumur 2 tahun dengan ditambah syarat-syarat tertentu sudah boleh masuk TK, walaupun pada umumnya anak-anak masuk TK berumur 3-4 tahun. Pendidikan pra-sekolah di bagi menjadi 3 tingkat, yaitu: kecil, sedang, dan besar. Pada tahap ini anak-anak di perkenalkan praktek cara hidup secara berkelompok, penekanan keterampilan sederhama, dan pengenalan huruf dan angka.
Pendidikan dasar dimulai pada usia 6 tahun dan berlangsung selama 5 tahun, yaitu: kelas persiapan (CPI), kelas dasar-1 (CE-1), dasar-2 (CE-2), menengah (CM-1) dan menengah-2 (CM-2). Tujuan utama pendidikan dasar ini adalah untuk mengajarkan pada anak-anak kehidupan bermasyarakat, memberikan kemampuan membaca dan berhitung dengan persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah (Lycees dan Colleges). Pendidikan ini berkewajiban menggabungkan kepentingan dasar pendidikan dan kesenangan, atau bermain sebagai suatu pendekatan yang terbukti berhasil pada anak-anak. Pada era millenium ketiga sekarang ini, hampir 100% anak yang berumur 6 tahun di Perancis sudah memasuki bangku sekolah dasar. Anak-anak sekolah di TK dan SD negeri di bebaskan dari pembayaran, dan memperoleh buku-buku pelajaran secara gratis.
b. PendidikanMenengah (secondary education/enseignement secondaire)
Pada pendidikan menengah tingkat pertama, anak-anak belajar selama 4 tahun dan pada akhir tingkat, anak-anak diberi kesempatan memilih salah satu jurusan ke Sekolah Lanjutan Atas (SLA= Lycee), yaitu ke pendidikan jangka panjang atau pendek. Pada sekolah menengah pertama umum atau kejuruan (tertentu) di sekolah negeri tidak di pungut biaya, dan sampai tingkat SLP inipun buku-buku pelajaran diberikan secara gratis.
Pendidikan menengah atas tersedia secara tradisional di sekolah negeri yang di sebut Lycee dan sekolah kotapraja yang disebut Colleges. Menurut sejarahnya, Lycee lebih selektif sehingga memiliki reputasi lebih baik dan sempurna. Sedangkan College cenderung mengakomodasi cita rasa pendidikan modern dan lebih cepat beradaptasi dengan permintaan umum warga kotapraja yang mendukungnya. Namun demikian, keduanya baik Lycee maupun College sama-smaa mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian baccalaureat. College setara dengan Sekolah Menengah Pertama di Inddonesia sedangkan Lycee setara dengan Sekolah Menengah Atas di Indonesia.
Pendidikan menegah atas tersebut ditempuh oleh siswa selama 3 tahun, yaitu: kelas 2, kelas 1, dan kelas terminal dengan teteap mempertahankan pendidikan fundamental yang relatif homogen pada semua jurusan. Sejak tahun pertama terdapat 3 jurusan utama, yaitu: Sastra, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) serta sSains dan Teknik Industri/Sains Teknik, dan Teknik Ekonomi. Pada akhir SLA, murid-murid yang lulus mendapat ijazah Baccalaureat, ijazah pendidikan menengah atas dapat digunakan untuk masuk universitas atau masuk kelas persiapan pada sekolah tinggi.
c. Pendidikan Tinggi (higher education/enseignement superieur)
Jenjang pendidikan tinggi di Perancis dapat di ketahui bahwa ada pembagian pendidikan tinggi, yaitu antara sekolah tinggi (grandes ecoles) dan universitas. Grandes ecoles dianggap lebih bergengsi di banding universitas. Grandesecoles secara umum dipandang jauh lebih selektif di banding institusi pendidikan tinggi yang lain. Universitas yang di anggap sebagai GrandEtablissement adalah juga dikenal sangat baik. Mereka termasuk sistem public dan menyelesaikan sebagian besar riset akademik di Perancis.
Ciri yang amat mencolok dari pendidikan tinggi di Perancis di bandingkan dengan negara-negara lain adalah ukurannya yang kecil dan kemapanan keragaman. Masing-masing mengkhususkan diri pada kurang lebih spektrum area yang luas. Suatu kota di Perancis dengan ukuran sedang, seperti Grenoble atau Nancy, memiliki 2 taau 3 universitas yang memfokuskan diri pada sains, studi-studi sosiologis, ilmu teknik, dan spesialisasi lain dari beberapa perguruan tinggi di sana. Di kota Perancis dan bagian pinggir kotanya ada 13 universitas. Tidak satu pun dari mereka yang mengkhususkan dalam satu bidang atau yang lain. Sejumlah besar institusi yang lebih kecil mengkhususkan diri pada kajian ilmu yang lebih spesifik.
Bebrapa nama universitas di Perancis adalah Universite de Provence, Universite de la Mediterranee, Universite Paul Cezanne, Universite d’Avignon, Universite de Picardie Jules Verne, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

Sebagaimana telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka perbandingan sistem pendidikan Indonesia dengan Prancis sedikit sama dengan pendidikan yang ada di Indonesia.Perancis merupakan salah satu negara di benua eropa yang memiliki hisotris panjang dalam berbagai bidang, mulai dari bidang politik, ekonomi hingga pendidikan. Jika dikomparasikan dengan pendidikan di Indonesia, pendidikan di Perancis memiliki persamaan dengan pendidikan di Indonesia dimana sistem pendidikannya berpusat pada pemerintah ditingkat pusat. Kurikulum dikembangkan oleh komisi nasional dan oleh karena bersifat nasional maka muatan lokal memiliki peluang yang sedikit dalam pengembangan pendidikan di Perancis. Sementara pendanaan pendidikan di Perancis memiliki dua sumber utama, yakni dari perusahaan dan kementerian terkait.









DAFTAR PUSTAKA
I.N. Thutdan Don adams. 2005.  Educational patterns in contemporary Societies,terj.SPA teamwork. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung.
Rohman, Arif. 2010. Pendidikan Komparatif: Menuju Ke Arah Metode Perbandingan Pendidikan Antar Negara. Yogyakarta: Laks Bang Mediatama.
Tajab. 1994.  Perbandingan Pendidikan. Surabaya: Karya Abdi Tama.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar