Kasus Siswa yang Tidak mengerjakan PR
Diagnosis
Pokok masalah anak malas mengerjakan PR sebenarnya adalah dampak dari masalah lain yaitu tidak adanya rasa tanggung jawab dan ketidaksukaan anak terhadap pelajaran. Namun penyebab yang nampak bisa jadi berbeda-beda sesuai dengan keadaannya masing-masing. Berikut ringkasan faktor penyebabnya:
Dari sisi guru
Ketidaksukaan anak terhadap pelajaran guru adalah sumber masalah dalam hal ini. Karena sebenarnya anak jika suka dengan sesuatu pasti akan melakukannya tanpa didorong dan tanpa dipaksa. Ia akan melakukan dengan senang hati seakan sedang melakukan permainan sepak bola yang ia sukai. Sebab lain juga karena tidak ada penjelasan yang lengkap tentang PR anak tersebut. Pada akhirnya PR menjadikan anak terlalu berpikir luas dengan pikiran dan bayangan yang salah.
Dari sisi orang tua
Penyebab dari sisi ini adalah tidak adanya dorongan dari orang tua kepada anak untuk segera mengerjakan PR. Betapa banyak masalah anak karena memang tidak ada dorongan dari orang tuanya. Orang tua bersikap acuh, atau sekedar perintah ini dan itu tanpa memantaunya lebih lanjut.
Dari sisi anak
Sikap acuh dan banyaknya faktor pengganggu menjadi sebab lalainya anak dalam segala hal. Inilah sumber masalah bagi anak yang malas mengerjakan PR. Anak merasa ada hal yang lebih menyenangkan dan lebih utama dia kerjakan seperti bermain dan melihat TV daripada mengerjakan PR.
Prognosis
Pada bagian ini adalah dua hal yang ingin kita sampaikan. Yang pertama hendaknya orang tua lebih banyak membaca buku berkaitan dengan pendidikan anak dan pengembangan hobi anak. Yang kedua harus diingat bahwa masalah pada seorang manusia itu selalu terbangun dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Karena manusia itu sendiri terbentuk dari kecerdasan, interaksi, dan perilaku atau akhlak. Oleh karena itu terkadang solusi pada suatu masalah adalah dengan menggabungkan beberapa solusi hingga terbentuk suatu jurus yang jitu, efisien, dan tepat sasaran. Intinya dalam hal ini adalah bagaimana setiap pihak bekerja sama mengurai masalah anak; baik dari sisi orang tua, guru, dan juga anak itu sendiri. Masalah tidak akan selesai jika masing-masing tidak mau introspeksi dan segera memperbaiki diri jika masih belum maksimal dengan masalah sang anak.
Saat akan mengerjakan PR, biasanya mata anak langsung memerah atau tampak lesu. Ini adalah tanda-tanda anak tidak siap untuk membuat tugasnya. Tapi jangan khawatir, berikut adalah cara membujuk yang jitu agar anak yang malas tidak lagi malas untuk mengerjakan PR-nya:
• Berikan hadiah
Salah satu cara terbaik untuk memotivasi anak agar anak yang malas tidak lagi malas mengerjakan PR adalah dengan menawarkan hadiah kecil sebagai reward. Tak perlu muluk-muluk, sebungkus cokelat atau permen pun bisa menjadi hadiah berharga bagi mereka. Meski demikian, Anda tidak boleh terlalu sering melakukan cara tersebut karena bisa berdampak buruk pada psikologi mereka. Pilihlah waktu yang tepat kapan Anda harus memberinya hadiah.
• Jelaskan akibatnya jika ia tidak mengerjakan PR
Apa yang harus dilakukan ketika anak menolak untuk mengerjakan PR? Cukup Anda jelaskan akibatnya jika ia enggan mengerjakannya, yaitu mendapatkan nilai yang buruk sehingga Anda pun akan kecewa dengan hal tersebut.
• Terangkan arti pentingnya disiplin
Sangat perlu bagi anak untuk mendapatkan pelajaran tentang sikap disiplin sejak usia dini. Tanpa disiplin, sangat sulit bagi mereka untuk meraih kesuksesan kelak ketika mereka dewasa. Ceritakan kepada anak tentang kisah orang hebat yang sukses berkat sikap disiplin yang mereka miliki. Menginspirasi anak dengan cerita-cerita dari orang sukses akan sangat berguna untuk masa depan mereka.
• Buatlah proses belajar menjadi menyenangkan
Apabila cara-cara di atas tidak mempan, buatlah proses belajar dan mengerjakan PR menjadi menyenangkan, misalnya membuat tugas sembari menyetel musik. Penyebab utama anak yang malas belajar biasanya karena membosankan, sehingga hal tersebut membuat mereka tertekan.
• Beritahu keuntungan jika ia menjadi yang terbaik
kan pengertian kepada anak mengapa ia harus mengerjakan PR dan mendapatkan nilai yang baik di kelas. Selain itu, jelaskan pula tentang semangat persaingan yang sehat tanpa perlu menyontek teman lain. Katakan juga kepada anak, jika ia berprestasi maka hal itu akan membuat Anda bangga.
Treatment
Kasus Siswa Onar
DIAGNOSIS
1. Gejala yang sering muncul
Siswa suka membuat onar
Tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan di kelas
Suka mengganggu teman-temannya
2. Sebab sekunder
a. Pribadi
Kurang konsentrasi saat di kelas
Sering salah paham dengan teman
b. Keluarga
Tidak adanya perhatian dari orang tua
Orang tua tidak peduli dengan pendidikan anak
c. Sekolah
Guru kurang memeprhatikan siswa
d. Masyarakat
Adanya pengaruh dari teman untuk berbuat onar
3. Sebab Primer
a. Pribadi
Emosional
b. Keluarga
Keluarga yang kurang harmonis
c. Sekolah
Malas memperhatikan Guru
d. Masyarakat
Sering menirukan perbuatan buruk teman dilingkungan rumahnya
III. PROGNOSIS
Berdasarkan informasi yang diperoleh maka bantuan yang diberikan sebagai berikut :
a. Pemberian informasi tentang cara bergaul dengan baik
b. Pendekatan yang dilakukan yaitu :
1. Bimbingan individu
2. Bimbingan sosial
3. Bantuan konseling psikoanalisis dengan teknik asosiasi bebas
IV. TREATMENT
Bimbingan individu dengan cara mengarahkan individu dengan memberikan informasi tentang cara bergaul dengan baik yang berupa penjelasan mengenai cara memilih lingkungan tempat tinggal yang kebanyakan anak nakal,maka diberikan penjelasan dan pengertian bahwa pergaulanitu akan merusak diri konseli. Sehingga konseli bisa memilih pergaulan yang baik.
Bimbingan sosial ini diberikan kepada konseli agar konseli dapat mengatasi masalah masalah yang berhubungan dengan aspek konseli.
Bantuan Konseling dengan teknik asosias.untuk membantu konseli membuka pikiran dan untuk menggali pengalaman-pengalaman masa lalu yang tidak disadari konseli. Tujuannya adalah untuk membimbing konseli dengan mencari penyebab perilakunya serta membuka pikiran yang tidak disadari menjadi sadar akan penyebabnya.
V. Tindak Lanjut
Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap uasaha bantuan dalam bentuk pelimpahan dan tindak lanjut ini diperlukan untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan atas kemajuan konseli nantinya, maka dalam kegiatan ini sangat diharapkan peranan dari pihak konselor dan orangtua siswa utnuk memberikan perhatian yang lebih intensif dan berkesinambungan kepada konseli. Diharapkan guru pembimbing dan konselor disekolah senantiasa memperhatikan perkembangan konselinya khususnya pada saat konseli berada dilingkungan sekolah, mengamati lebih lanjut, perkembangan kemajuan bukan hanya perhatian pada pelajaran tetapi juga pergaulan siswa yang bersangkutan.
Guru pembimbing dan orang tua konseli bekerja sama sehingga konselor akan lebih mudah memperoleh informasi tentang konseli dirumah dan begitupun sebaliknya. Diharapkan juga kepada orang tua agar lebih memantau anaknya serta senantiasa memberikan nasihat kepada anaknya dalam memilih teman dalam bergaul.Konseli yang bersangkutan diharapkan agar dapat mengembangkan potensinya dan mampu bergaul dengan temannya, sehingga tidak terjadi lagi pertengkaran dan hendaknya bila mendapat masalah disarankan untuk berkonsultasi dengan konselor.Usaha lain yaitu dalam bentuk wawancara baik dengan konseli,teman konseli,guru,wali kelas maupun guru BK yang diharapkan konseli tetap ada yang memperhatikan serta mengarahkan.
Tithi's Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi'
BalasHapusTithi' 2020 ford ecosport titanium Tithi' welding titanium Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' titanium dioxide sunscreen Tithi' titanium muzzle brake Tithi' Tithi' Tithi' Tithi' titanium phone case